Jumat, 10 Agustus 2012

Ingin Pintar = Berani Malu


Sudah lama tidak menulis, membuat saya hampir kehilangan kata – kata. Maksudnya, saya tak lagi selihai dulu dalam merangkai banyak kalimat dengan diksi yang menurut para senior saya OK.. hahahaha …
Setelah saya bergabung di sebuah blog keroyokan bernama KOMPASIANA, saya semakin banyak belajar tentang bagaimana menulis yang baik. karena disana begitu banyak penulis yang dengan hebatnya mencurahkan isi kepala mereka dalam sebuah postingan yang sangat bermanfaat untuk orang banyak. Cara mereka menguraikan dan sudut pandang yang mereka ambil memberikan banyak ilmu terutama untuk saya pribadi.
Saya mempelajari masing – masing Kompasianer dengan masing – masing karakter tulisannya. Sampai akhirnya saya menemukan karakter penulisan saya sendiri.
Dari situ saya mulai menulis di bermacam kanal, yang biasanya hanya fiksi, kini mulai merambah pada tekno, muda, bahkan kesehatan. Saya memberanikan diri menulis artikel di kanal yang sebenarnya saya kurang paham, tapi saya punya alasan mengapa saya begitu berani mencoba. Begini, di tiap kanal biasanya ada ahlinya. Mereka adalah orang – orang yang sangat paham di bidang itu. dan saya ingin mereka yang notabene para ahli di bidangnya akan mampir di postingan saya dan memberikan masukkan pada saya apabila dalam postingan saya tersebut terdapat kesalahan. Entah cara saya menjelaskan, penyebutan istilah – istilahnya, atau cara saya memberikan jalan keluar dari tema yang saya angkat. Saya membutuhkan hal tersebut dari beliau – beliau. Oleh karena itu, saya mengesampingkan rasa takut dan malu. Karena menurut saya, jika ingin belajar, kita harus berani bertanya dan berani malu. Karena tanpa itu semua, kita akan seperti boneka yang hanya menurut arus tanpa mengerti arus apa yang sedang dihadapi.   
Jangan sungkan bertanya, jangan sungkan untuk terlihat bodoh, karena kalau kita menunjukkan gaya sok pintar pun orang yang sesungguhnya jauh lebih pintar dari kita hanya akan mentertawakan. Maka, kesampingkan gengsi. Jadilah pribadi yang selalu ingin tahu, pribadi yang kritis, pribadi yang selalu ingin belajar dan belajar. Sebisa mungkin dalam tiap menit hidup anda, ada ilmu yang bertambah. 

Rabu, 25 Juli 2012

Tumben Saya Curhat (Part-1)


Hufthhh jarang banget saya curhat di blog, tapi malam ini saya begitu bergairah untuk mengurai semua di blog saya yang bener2 sederhana ini. #lebay.com

Jujur hari ini saya ngerasa nggak nyaman dengan banyak hal. Salah satunya dengan seorang senior yang selama ini cukup banyak memberikan motivasinya pada saya. Harusnya tadi pagi saya datang ke sebuh pertemuan “penting” dengan beberapa rekan. tapi berhubung saya kesiangan maka sudah pastilah hal tersebut batal. Dan saya satu – satunya yang tidak datang di acara tersebut di antara deretan nama – nama yang diwajibkan datang. Memang salah saya, saya akui itu. saya terlalu teledor dan kurang menghargai waktu.
Segala curhat saya ini saya sampaikan kepada salah satu senior yang hari itu tidak bisa hadir karena memang berdomisili di luar kota. Dan dia meminta saya meminta maaf pada senior yang sekaligus motivator saya itu. SAYA MENOLAK!!!

Why??? Kelihatannya saya arogan sekali ya?? Tapi, saya memiliki alasan yang cukup untuk tidak melakukan hal tersebut.
Pertama, senior saya yang biasa saya panggil Mr.J itu adalah orang yang memberikan saya contoh untuk pantang meminta maaf. KENAPA??? Karena selama ini, setiap kami bertengkar walaupun jelas – jelas itu adalah kesalahan dia tapi dia tetap TIDAK MEMINTA MAAF. Dan saya sebagai sosok yang muda diharuskan meminta maaf terlebih dahulu.
Kedua, saat beberapa minggu lalu saya terbenam di rumah sakit karena saya terserang Typus dia tidak datang dengan alasan yang saya anggap sungguh – sungguh lucu dan seharusnya tidak diucapkan oleh orang seumuran dia. Oh ya saya lupa, usia dia sudah kepala empat. Dannnnn dia tidak meminta maaf oke saya garis bawahi kata minta maaf. Mungkin itu hal kecil untuk kalian dan mungkin dia pada khususnya, tapi bagi saya, itu hal kecil yang fatal. Saya menilai betapa selama ini dia tidak menghargai saya seperti saya menghargai dia. Dia meminta saya untuk mematuhi segala macam peraturan yang ia buat, tapi dia semakin menginjak – injak kepala saya. HELLOWWWW,,,,,???? ajaran mana yang anda ikuti?? Sejujurnya saya kecewa dengan semua sikapnya, walaupun saya begitu mengagumi dia sebagai sosok kuat, tegas, dan pintar, tapi biar bagaimanapun saya tetaplah manusia yang juga punya batas kesabaran. Saya pun berhak mengambil keputusan untuk hidup saya sendiri. Karena saya adalah saya, bukan dia atau mereka.
Disini pesan moral yang ingin saya berikan, bahwasanya seseorang yang mengagumi kita akan mengikuti segala tindak tanduk kita. Baik itu sikap yang pantas dilakukan maupun yang tidak pantas. Maka, jika anda merasa ada orang – orang disekitar anda yang sekiranya mau mengikuti kata – kata anda, bimbing dia. Jangan justru mencontohkan kearoganan anda yang akan membentuk karakter oranglain untuk ikut menjadi seperti anda.

Salam Kasih
*Ajeng*

Senin, 09 Juli 2012

Cantik Yang Mewah Itu Mudah




Cantik. Satu kata yang cukup vital bagi makluk berjenis kelamin perempuan. Kata cantik bisa menjadikan perempuan merasa dirinya mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan perempuan lainnya. Apalagi pujian cantik diucapkan oleh seorang laki - laki idaman, wahh hati perempuan mana yang tidak akan merasa seperti terbang tanpa sayap?? Perempuan selalu ingin menambah kecantikannya setiap hari. Dan untuk sebagian perempuan untuk mendukung kecantikan yang ia miliki dan membuatnya terlihat sempurna mereka membutuhkan alat make up. Alat make tersebut antara lain alas bedak, bedak, eye shadow, pensil alis, blush on, lipstick, eye liner, dan masih banyak lagi. 


Tapi, tidak semua Kosmetik bisa menjadikan anda Cantik!  Loh kok??? 


Kadangkala anda saat berkunjung ke mall mendapati pengunjung lain dengan make up berlebihan dan membuatnya justru malah seperti lukisan pelangi dengan warna warni yang memenuhi wajahnya? itulah kenapa anda harus jeli memilih make up termasuk warna - warna yang cocok dengan kulit wajah. 

Wanita indonesia menganggap dirinya kurang lengkap tanpa ber make - up. Padahal kecantikan wanita Asia seringkali dijadikan trendsetter dalam dunia kosmetik Eropa. Namun mengapa wanita Indonesia masih saja menganggap dirinya kurang cantik apabila tidak ber make-up?
Jika kita memperhatikan bagaimana wanita Eropa dalam kesehariannya, mereka nampak santai dan nyaman dengan wajah tanpa bedak, lipstik yang dipergunakan juga hanya sekedarnya saja. Apa karena mereka sudah memiliki kulit yang putih? Hidung yang bangir? Kelopak mata yang besar? Rahang yang indah? Sehingga membuat mereka tetap cantik walau tanpa make up? Dan wanita Indonesia sangat mengagumi kecantikan para wanita Eropa dengan segala kelebihannya. padahal wanita Eropa mengagumi kulit wanita Indonesa yang eksotis kecoklatan, wajah yang sangat khas, sampai rambut yang hitam berkilau. 
Namun, sepertinya make up sudah menjadi ritual wajib perempuan Indonesia. Mulai dari usia sekolah hingga paruh baya bahkan lanjut usia. Perempuan Indonesia seakan sudah terdoktrin oleh para pendahulunya baik itu orangtua, kakak, saudara, teman, tetangga, bahwa perempuan haruslah pandai bermake up. apalagi sampai ada iming - iming bahwa suami akan makin sayang kalau istrinya suka bermake - up. 
Lalu muncul sebuah masalah baru, make up apa yang cocok untuk dipergunakan oleh perempuan di segala usia? Karena tidak semua kosmetik akan menjadikan anda cantik.

Kebetulan saya sangat suka ber make - up. Make up dan saya seperti partikel yang tidak dapat dipisahkan. Saya mulai mengenal make up saat berusia 16 tahun. Saat itu saya masih sekolah dan harus mengikuti Job Training di sebuah hotel bintang lima. Dan seperti yang anda semua tahu, jika perempuan yang bekerja di dalam hotel, baik itu bagian front office bahkan sampai dengan waitress harus menggunakan make up lengkap. Jujur saat itu saya belum mengenal make up secara lebih dalam. Saya mulai belajar make up sendiri dengan melihat para senior di ruang ganti. 
Makin tahun saya jadi semakin paham bagaimana cara make up yang baik, proses dimulai dari memakai foundation hingga penutupan pada lipstik. 
Make up tidak harus tebal, tidak pula harus terlalu tipis. Make up harus sesuai dengan komposisi. 

Trik make up ala saya :

* Untuk usia belasan tahun sebaiknya tidak perlu menggunakan alas bedak. karena kulitnya masih halus. Gunakan pelembab saja baru kemudian menggunakan bedak tabur. 
Untuk penggunaan lipstik, pilih warna bibir atau jika ada acara formal dan ingin mengunakan lipstik warna merah, boleh saja, tapi jangan lupa tambahkan lipgloss dengan gliter sehingga usia remaja anda tetap terlihat.


* Usia 23-35 tahun adalah usia dimana perempuan nampak terlihat seperti bunga. Wajahnya terlihat segar, walaupun demikin penggunaan make up tetap harus diperhatikan.
Gunakan alas bedak cair lalu bubuhi bedak tabur. Sekedar info saja bahwa bedak tabur jauh lebih aman dan ringan untuk kulit dibandingkan dengan bedak padat. Untuk eye shadow pilih warna warna seperti ungu, cokelat muda, biru muda, biru tua, hijau muda, hihau tua, abu - abu. 
Untuk lipstik, pakai yang sewarna dengan bibir atau boleh yang lebih terang dari warna bibir.


* Usia 35 - 45 tahun adalah usia dimana perempuan masih disibukkan dengan urusan diluar rumah. entah arisan, temu client, atau sekedar berkumpul dengan rekan - rekan. Disini untuk make up boleh mempergunakan dengan lebih detail.
Gunakan creamy foundation (gunakan spoon basah agar foundation menempel dengan sempurna) bubuhkan bedak tabur ke seluruh bagian wajah hingga leher, kemudian tutup dengan bedak padat. Pilih blush on dengan warna kecoklatan. Hindari warna merah muda yang justru akan membuat anda bermake up tidak sesuai dengan usia. Gunakan eye shadow warna cokelat tua. boleh juga warna ungu tua atau biru tua. jangan lupa gunakan eye liner untuk membingkai kelopak mata. Untuk lipstik boleh menggunakan marna merah berbahan mate sehingga terlihat natural menempel di bibir.

Nah sekarang, sudahkan anda menemukan alat make up yang sesuai dengan kondisi kulit anda?
Sudah satnya kini anda segera menuju ke mall, atau ke tempat penjualan alat kosmetik untuk menemukan produk - produk kecantikan dengan kelebihan : 


  • Tidak mengandung Hydroquinon
  • Lembut
  • Diformulasikan secara tepat.


    WARDAH KOSMETIK sebuah pilihan tepat produk kecantikan yang diperuntukkan khusus bagi perempuan Indonesia yang memiliki kulit wajah tipis dan mudah kering. Pilihan warna yang disediakan pun lembut, sesuai dengan daerah tropis dan juga sangat tepat digunakan untuk perempuan berhijab yang tidak ingin berdandan menor alias berlebihan.

    Wardah sudah melalui bermacam penelitian oleh dokter - dokter kulit dan kecantikan ternama. Sehingga eksistensi dan kualitasnya tak perlu diragukan lagi.
    Mari berKomestik untuk menjadi Cantik.


    Saya jamin, dengan alat make up berbahan aman, pemilihan warna yang sesuai, dan komposisi yang pas antara satu sentuhan alat make up dengan yang lainnya akan membuat anda terlihat cantik yang mewah. 

    Salam Cantik






Selasa, 24 April 2012

Cerpen Horror : Kutukkan 11 November


Apa yang terjadi disana?
Beberapa mobil terparkir acak di muka rumah Liana. Dua buah mobil Pemadam kebakaran, tiga buah mobil kepolisian. “Ada apa ini?” tanyaku dalam hati. Aku turun dari dalam mobil. Ku urungkan niat untuk masuk ke rumah. Aku memilih untuk mencari tahu dulu apa yang terjadi dengan rumah sahabat kecilku. Mendadak aku menjadi amat sangat khawatir. Aku takut jika sesuatu yang buruk menimpanya.
“Shandy, apa yang terjadi?” tanyaku pada salah seorang tetangga yang sudah sejak tadi tampak mengamati rumah Liana.
“Hai Jessy, rumah Liana mendadak terbakar.”
“Lalu? Dimana Liana? Apa dia di dalam?”
“Sepertinya ia belum terevakuasi!!”
“Apaaaa????”
Aku pun seketika berlari kearah polisi yang sedang berkerumun.
“Pak, apa ada korban?”
“Tenang nona, kami sedang berusaha memadamkan api terlebih dahulu. Karena rumah ini sudah terbakar parah. Kami tidak mungkin mengevakuasi dengan kondisi seperti ini.”
Aku pun mendadak lemas. Liana sahabat kecilku sepertinya terjebak di dalam sana. Setelah kematian orang tuanya akibat insiden kecelakaan beberapa tahun lalu, Liana hidup sendiri.
Aku pun kembali ke rumah. Ku parkir mobilku dalam garasi. Orangtua dan adikku sedang berlibur keluar kota. Jadilah aku sendiri disini.
Tak ingin rasanya aku mandi. Berganti pakaian pun aku malas. Aku masih mau tahu bagaimana kondisi  Liana di dalam sana?
Aku coba pejamkan mata saat ini. Menenggelamkan tubuhku di balik kelambu. Sesungguhnya aku butuh keluarga ku di kondisi seperti ini. 1..2…3 dan akupun tertidur.
*****************************************************************************************************
“kau selamat Liana? Tak luka sedikitpun?” tanyaku pada Liana.
“Ya aku selamat, dan aku tak terluka.”
“Bagaimana rumahmu?”
“Tak apa Jessi. Biarlah rumah itu hangus terbakar. Biar hilang semua kenangan tentang orangtuaku.”
“Apa yang tersisa Liana? Pakaianmu?”
“Tak ada, aku tak membawa apapun. Hanya boneka ini. Boneka yang selalu menemani aku. Boneka yang seakan sahabatku.
Tatapan mata Liana tampak beda kali ini. Kosong. Seakan menyembunyikan sesuatu.
“Li, jika kau ingin mengganti pakaianmu, ambilan beberapa helai bajuku. Ukuran kita sama kan?” tawarku.
Ah tak usah Jessi, biar aku pakai baju ini saja. Walau lusuh namun ini pemberian terakhir mama sebelum beliau meninggal.” Ia menolak
“Jessi, bolehkah aku meminta tolong padamu?”
“Ya Liana, katakan..”
“Tolong carikan diary ku. Sepertinya ia masih ada disana. Di dalam rumahku.”
Aku berfikir, apa mungkin masih ada benda yang tersisa dengan kondisi rumah yang hangus terbakar?
“Baiklah, akan aku coba. Namun sepertinya aku harus melapor ke kepolisian karena rumahmu masih dalam tahap penyelidikan. Police line masih memagari.”
“Tolong jangan hubungi Polisi atau siapapun. Aku hanya percaya padamu. Jika mereka yang menemukan pastinya takkan pernah dikembalikan padaku.”
“Ya baiklah. Aku pasti carikan. Sekarang beristirahatlah. Kau bisa tidur di kamar adikku Carlo.”
“Iya terimakasih Jessi.”
Setelah itu ku antar ia ke kamar.
Setelah kupastikan ia telah beristirahat akupun baru kembali ke kamarku.
Jam menunjukkan pukul 22.45 aku berganti pakaian. Bukan pakaian tidur. Melainkan jacket berkapuchon guna menghangatkan tubuhku. Kucari senter mini dalam laci. Aku akan menyambangi rumah Liana. Aku akan menepati janji pada sahabatku itu.
Sudah musim salju. Daun – daun meranggas. Dingin dan senyap. Seperti tak ada kehidupan. Rumah Liana hampir seluruhnya terbakar. Namun atapnya masih utuh. Aku melangkah pasti. Kuterobos polece line yang menggantung. Aku masih sangat ingat dimana kamar Liana. “kreeettt…kreetttt…” suara lantai kayu Liana yang mulai rapuh itu membuatku sedikit takut. Langkahku ku buat sedikit lebar agar aku cepat sampai di kamar Liana.
“Nah itu dia..” aku buka pintunya yang setengah hangus, tempat tidur besi masih utuh disana. Hanya kasurnya yang sudah tak berberntuk.
Kuarahkan senterku ke bagian meja tulis dimana Liana kerap menghabiskan waktu sendiriannya. “Ya Tuhan…’” kakiku gemetar…ku gigit bibirku. Kutampar kedua pipiku. Memastikan bahwa ini bukan mimpi. Tangannku sekan membeku. Leherku seperti tercekat. Aku tak mampu berkata apa – apa. “Liii….aaanna?” ucapku dengan desah. Liana sahabatku yang tadi di rumahku kenapa ia disini? Jadi siapakah tadi yang bicara denganku? Ia duduk di meja belajar. Kepalanya memandang ke jendela kamar. Dan dia hangus terbakar. Kenapa posisinya seakan ia tidak merasakan kesakitan? Kenapa ia seakan siap? Kaki ku lemas, aku tak sanggup. Aku takut. Namun aku harus dapatkan diary itu. Diary sahabatku. Kulihat di mayat yang terduduk itu mengepal sebuah diary berwarna merah hati.
Diary itu.. ?? ya itu yang Liana mau. Kaki ku sulit kugerakkan. Aku seakan terpaku disini. Namun aku harus keluar dari sini. Aku melangkah perlahan, melawan rasa takut yang menyerang. Ku tarik diary dalam genggaman mayat Liana. “kresss…” kulitnya sudah garing. Betapa mudahnya ku ambil diary ini. Lekas kuambil langkah seribu. Kutinggalkan jasad Liana yang hampir menjadi abu.
10 Menit kemudian aku sudah dirumah. Jacket tak kulepas,, aku meluncur ke kamar Carlo dimana “Liana” kutinggalkan disana. Aku buka pintu perlahan. Ku intip sebelum ku masuk. Mendadak tercium aroma daging bakar. Mual aku dibuatnya. Ku buka pintu lebar lebar. Ah Liana tak ada. Dia menghilang. Tak mungkin dia keluar. Karena waktu aku kerumahnya tadi pintu rumah kukunci. Kemana ia? Aku pun kembali ke kamarku,  menuju kursi samping tempat tidur. Aku ambil diary Liana yang aku simpan di dalam jaket. Ku buka perlahan, tanganku gemetar,, aku tak kuat. Air mataku mengalir. Sepertinya ada sesuatu dalam diary ini. Aku masuki halaman pertama.
11 November 1980
Hi, namaku Liana. Sudikah kau berbagi cerita denganku diary? Diary ini hari ulang tahunku. Mama membelimu di toko buku langganan kami.. Namun hanya mama dan papa yang memberiku ucapan. Kemana mereka? Orang yang mengaku sebagai sahabatku? Jessi, Verlita, Jason, Kate, Ryan? Kemana mereka? Adakah mereka mengingat betapa berartinya hari ini untukku? Ah entahlah… biar saja. Semoga mereka menikmati libur panjangnya..
Salam cinta, Liana
11 November 1985
Diary , papa meninggal tadi pagi. Mobilnya terbakar di perbatasan kota. Aku sedih. Aku tak lagi punya papa. Ini kado ulang tahun yang paling membuatku kecewa. Aku tak mau apa – apa. Aku Cuma mau papa kembali. Tuhan, aku rindu papa. Dan lagi – lagi tak ada 1 pun diantara sahabat – sahabatku yang menemaniku hari ini. Galauku makin menjadi. Salahkah jika mereka kubenci? Entahlah,, aku benci hidup ini !!
Salam Cinta, Liana
11 November 1986
Diary apa kabar, aku baru sadar jika kau hanya kusapa satahun sekali. Tak apa ya? Jangan marah loh hehhee.. Aku gembira sekali. Usiaku genap 17 tahun hari ini. Semua kawan – kawan datang. Semua memberiku kado istimewa. Bagus – bagus loh. Cuma ada sesorang yang memberiku boneka. Tidak bagus, kucel, jelek namun entah kenapa aku suka. Rambutnya panjang dan kusut. Beberapa bagian dari tubuhnya rusak. Tapi tak apa, pasti akan kujaga. Aku namakan dia Calista.
Sudah ya aku ngantuk, sampai jumpa :D
Salam cinta liana.
10 Desember 1986
Hi Diary, aku mau cerita. Calista aneh. Dia suka pindah sendiri. Kalau malam aku peluk, esok harinya pasti ia sudah ada di dekat pintu kamar. Aku takut,, Apa aku buang saja ya? Tapi aku sudah terlanjur sayang… hikss aku bingung…
15 Desember 1986
Diary, Calisa sudah aku kubur di pekarangan rumah.. Semoga Calista tidak marah ya sama aku… maafin aku ya Calista,,
25 Desember 1986
Merry Christmas diary. Natal kedua tanpa papa. Sedih. Oh ya Diary, aku dapat kado misterius. Sampul berwarna merah khas natal. Tahu nggak apa isinya? Calista. Calista kembali lagi. Aku semakin takut. Diary bantu aku. Harus ku apakan Calista? Aku takuuutt!!
17 February 1986
Diary, setelah Calista kembali semakin banyak keanehan terjadi. Mama pun merasakan hal yang sama. Makanya mama mengajakku ke cenayang. Menurutnya ini adalah boneka kutukan. Kutukan ini akan terjadi setiap tanggal ulang tahunku .. Ada seorang sahabat yang mengirimkan ini padaku. Apa salahku? Kenapa ia tega? Namun cenayang itu tak mau sebut namanya. Suatu saat kutukan itu akan kembali padanya, itu kata – kata terkahir dari cenayang.
11 November 1990
Tuhan jahaaaaaaaaaaaattttt. setelah ia mengambil papa.  Sore ini ia memanggil mama. Kenapa harus selalu disaat aku berulang tahun? Kenapa Tuhan tak mengerti betapa aku rapuh tanpa mama dan papa? Kenapaaa??? Jawab aku diary?? Hanya kamu sahabat ku yang paling tulus. Jawaaabbb !!!!
11 November 2011
Diary, saat ini kamu sedang dibaca oleh orang yang telah melakukan kejahatan padaku.  Orang yang dengan sengaja mengirimkan boneka kutukan itu padaku. Kini kukembalikan kutukkannya. Agar ia merasakan hal yang sama. Kutukan 11 november sudah menghancurkan aku. Memporak porandakan keluargaku.
Hei Jessi, teganya kau padaku. Apa salahku? Tak usah kaget. Aku baru saja menuliskan ini sebelum kau menyambangi rumahku tadi. aku akan tetap disini. Menyaksikan kehebatan kutukan yang makan tuan. Sampai kau akan menjadi abu sepertiku.
Salam kematian, Liana
“bukk” diary kujatuhkan. Aku berdiri dari kursi, memandang ke arah kalender di meja tulisku ini tanggal 11 November 2011. Aku berjalan mundur ke tempat tidur. Calista disana … “Aaarggggggggggghhhh tidaaaaaaaaaaaaaaakkkkkkkk maafkan aku Liana,, aku hanya ingin mencoba kehebatan cenayang yang ku temui di desa kakekku. Maaf aku tak bermaksud apa- apa…” aku panik
ketakutan. “Sudah terlambat Jessi!!” tiba – tiba Liana ada di hadapanku dengan bentuk tubuh mirip seperti yang kutemui di rumahnya tadi. “Terima Calista dan Nikmati kebersamaan kalian….!!!”

Cerpen : Demi Suamiku, Aku Rela Masuk Neraka


“Bu, malam ini nggak pulang ya?” suaminya bertanya.
“Iya ayah, kayaknya saya akan menginap, bu Rika butuh saya disana. Cateringnya sedang banyak pelanggan.”
“Baiklah bu, jaga kesehatan, kalau ibu sakit malah tambah repot, maafkan suamimu yang tidak berguna ini bu,,”
“Iya ayah gak apa – apa..jangan bahas itu lagi. Doakan saja ya ..”
Retno merias wajahnya, menggantungkan harapan pada merah lipstiknya. Mengenakan baju mini dan dilapisi jaket. Dimasukkan dalam tas, tak lupa minyak wangi aroma melati ia oleskan sedikit di bagian bawah telinga.
“Ayah, ibu berangkat ya, titip Uning. Nasi dan ikan jambalnya masih ada di lemari. Dihangatkan saja. Suruh Uning bantu.”
“Hati – hati bu, salam buat ibu Rika. Sampaikan ucapan terimakasih ayah padanya karena sudah membantu ibu mendapatkan pekerjaan.
“Iya ayah..”
Ibu Rika?? Siapa dia? Suami Retno hanya tau namanya. Tak pernah tahu bagaimana wajah dan bentuknya. Karena semua fiktif. Itu hanya alasan Retno untuk menutupi pekerjaannya saat ini.
Setelah 5 tahun terakhir suaminya menderita stroke, kini Retno yang mencari sesuap nasi. Retno harus bekerja. Ia tak mau Uning berhenti sekolah. Uning harus pintar. Uning tak boleh jadi perempuan bodoh sepertinya.
*****************************************ALA************************************************
Di Taman Prostitusi
“Mas, boleh mas, 300 ya?”, Retno membuka harga
“Mahal amat? Bisa nego nggak?” tawar calon pelanggan
“Berapa maunya?”
“100 ribu deh, oke?”
“ Naikin dong masa 100 ribu?”
“Ya udah mentok nih 200. Kalau nggak mau saya cari perek lain aja!!”
Mereka pun menuju taman dimana Retno dan kawan – kawan se profesinya bertugas. Jantung Retno berdegup kencang tiap kali ia mendapatkan pelanggan. Rasa berdosa, malu, dan jijik pada diri sendiri acapkali singgah. Namun ini harus dilakukannya. Demi suami dan seorang anak gadisnya.
“Lama amat sih loe?” pelanggan mulai tak sabar
“Buruan buka baju, waktu gue gak lama. Keburu ketahuan bini gue nanti!!”
“ Iya mas sabar..” Retno menjawab sambil menahan tangis.
Retno mulai menanggalkan baju seksinya yang murahan, berikut bra dan celana dalam. Ia pun membantu sang bajingan melepaskan pakaiannya juga. Tangan Retno mulai menjamah bagian – bagian sensitive’nya. Membasahi setiap detil tubuh laki – laki itu dengan liur ketidakrelaan. Laki – laki itu mulai mendesah. Merasakan pelayanan Retno yang ia anggap cukup mematikan. Satu jam berlalu. Ritual selesai. Retno kelu dan lunglai. Tak kuat memandang tamunya malam itu.
“nih,  200 kan? Makasih ya, besok kalau ada uang lagi gue datang cari lo!!”
Di lemparkan 2 lembar uang seratus ribuan itu ke tanah. Retno meungutnya dan kembali mengenakan pakaian. Waktu menunjukkan pukul 4 pagi. Suara adzan menggema di seantero negeri. Retno mau pulang, ingin mencuci tubuhnya dengan air suci. Retno takut Tuhan marah. Tapi ini semua demi keluarganya.
“bu, sudah pulang? Capek ya?”
“iya ayah. Sedikit sih capeknya. Aku mandi dulu ya? Mau subuh’an sekalian..”
Saat Retno menarik gayung, tak kuasa ia menahan tangis, bulir itu semakin deras. Hingga membasahi dinding hatinya yang terluka.
Setelah mandi, Retno berinteraksi dengan Tuhan. Ia katakan semua, ia ceritakan kegalauan hatinya. Sambil berdoa ia pandangi wajah anak dan suaminya yang sudah kembali tertidur.
“Maaf ayah, ibu hanya mau menjadi yang terbaik untuk kalian berdua.. Sekalipun uang haram ini yang kenyangkan perut kita,, Dosa ini aku yang tanggung,, asalkan kalian bahagia, masuk neraka pun aku rela..”

Cerpen : Undangan Makan Malam Untuk Pahlawan Veteran


“Indonesia, tanah air beta,, Pusaka abadi nan jaya,,, Indonesia sejak dulu kala tetap di puja – puja bangsa ..” (seorang kakek sedang menyanyi)
Kakek Gito namanya. Beliau adalah seorang pejuang veteran, yang nasibnya tidak jauh berbeda dengan pejuang veteran lain yang berada di bawah garis kemiskinan. Setiap pagi kakek Gito selalu menyanyikan lagu – lagu kebangsaan. Kek Gito tinggal bersama putrinya, Sinar, yang hingga kini belum menikah. Padahal usianya sudah genap 30 tahun.
“Sinar, sini nak!”
“Nggih pak, ada apa?”
“Malam tahun baru nanti kamu ada rencana?”
“Ngga ada rencana pak. Mau nemenin bapak aja di rumah.Itu sudah lebih dari menyenangkan kok.”
Kakek Gito tahu, Sinar menutupi kesedihannya hidup miskin selama ini.Namun kakek selalu menyembunyikan kegalauannya di hadapan Sinar. Ia berusaha menjadi bapak yang tegar. Sinarpun sebagai anak berusaha menutupi kesedihannya, tak mampu membawa ayahnya menjalani kehidupan yang layak. Mereka saling menutupi perasaannya masing – masing.
*****
“Poossss,,,” seorang tukang pos berhenti di muka rumah Kakek Gito.
“Iya,, sebentar.”Sinar melangkah keluar rumah.
Setelah surat itu sampai di tangannya, Sinar masuk ke kamar. Membuka surat dengan tak sabar. Surat itu di tulis tangan. Sangat rapi.
Jakarta, 29 Desember 2011
 
Untuk Sdri. Sinar Wulandari di tempat
 
Surat yang
anda kirimkan sudah saya baca. Saya memohon maaf atas kecerobohan saya selama
ini tidak mempedulikan nasib para pejuang veteran yang salah satunya termasuk
Bpk.Sugito, ayah anda. Untuk menebus kesalahan saya, dengan ini saya mengundang
anda dan Bpk.Sugito untuk datang pada tanggal 31 Desember pukul 20.00 ke Istana
Negara Jakarta. Dimana saya dan segenap menteri akan mengadakan pesta malam
tahun baru.. Sekiranya Sdri Sinar bisa memenuhi undangan saya.
Terimakasih atas perhatiannya.

 Salam Hormat
 Presiden RI
 
Sinar melompat kegirangan. Darahnya berdesir. Jantungnya berdegup kencang. Ia langsung berlari menuju kamar ayahnya yang sedang istirahat.
“Pak, bangun pak,,”
“Ada apa Sinar? Semangat sekali?”
“Coba baca ini…” Sinar memberikan surat itu pada ayahnya.
Kakek Gito membaca surat itu perlahan. Wajahnya tetap datar. Diletakkannya surat itu kemudian.
Kau mengirimkan surat apa?”
“Sinar Cuma mau orang seperti bapak juga pahlawan veteran yang lain merasakan kemerdekaan pak. Menikmati hasil perjuangan.” Sinar menjelaskan dengan isak tangis tertahan.
“Baiklah, tapi ini demi kau.”
*****
Hari H
Kakek Gito mengenakan kemeja yang ia dapat saat pembagian bingkisan lebaran di lingkungan rumahnya. Sinar mengenakan blouse lusuh warna krem dengan rok panjang warna merah yang sama lusuhnya.
Mereka menumpang mobil bak tetangga yang hendak mengantar barang dagangan ke daerah Menteng. Rambut Sinar yang sudah tersisir rapi kini berantakkan tertiup angin. Kakek Gito pun sesekali terbatuk karena asap kendaraan. Namun semua itu tak mengubah niat Sinar untuk tetap menuju ke istana.
Surat itu ada dalam genggaman Sinar. Namun mendadak pengendara mobil bak itu menginjak gas lebih dalam membuat mereka yang duduk di belakang tak seimbang bahkan hampir terpelanting. Untung saja Sinar dan Kakek Gito memegang erat pinggiran mobil. Mereka pun aman. Namun, surat dari pak presiden yang terbawa angin. Terbang entah kemana.
“Pak surat itu,,” wajah Sinar memucat.
“Apa? Kenapa suratnya?”
“Terbang pak..”
Kakek Gito diam sejenak.
“Tak apa nak, semoga pak presiden ingat ia pernah membalas suratmu.” Jawabnya dengan tenang. Sinar pun berusaha menenangkan dirinya.
*****
Mobil bak itu sampai di seberang istana Negara. Sinar dan ayahnya turun. Lalu mengucapkan terimakasih pada tetangganya itu.
Langkah mereka mantap menuju istana. Walau tanpa surat undangan  di tangan mereka.
“Selamat malam pak.”Sinar menyapa seorang TNI yang menjaga pintu masuk istana.
“Ada yang bisa saya bantu?”
“Saya dan ayah saya mau menghadiri pesta malam tahun baru.”
“Ada undangan?”
“Emmh itu dia pak, tadi surat dari pak presiden terbawa angin”
“Jangan main – main mbak. Ini istana. Bukan warung.”
“Saya serius pak, tolong biarkan kami masuk, atau bisa bapak tanyakan pada pak presiden benar atau tidak beliau mengundang Sinar dan Bpk.Gito ke istana malam ini.”
“Maaf, tidak bisa. Sebelum pesta kembang api di mulai, presiden dan menteri – menteri akan mengadakan rapat terlebih dahulu.”
“Tolong pak, izinkan kami masuk.,”Sinar mulai menangis.
“Maaf mbak, saya tidak bisa mengizinkan.”
Sinar yang sudah cukup kelelahan, mendadak memiliki kekuatan lebih. Ia mendorong tubuh laki – laki itu. Seraya berteriak – teriak frontal.
“Keparat kalian !!! Kami ini hanya mau meminta hak kami. Hak pejuang veteran dan keluarganya!!”
“Jaga mulut anda atau saya tembak anda di tempat!!”
“Silahkan,, tembak saya dan anak saya.. lepaskan peluru kalian di dada saya. Biar bangsa ini yahu, betapa kejamnya kalian.”Kakek Gito mengambil alih kemarahan anaknya.
“DIAM!!”
“Tidakkk!! Saya takkan diam. Sudah cukup saya dan rekan – rekan seperjuangan saya diam menghadapi kemunafikan kalian !!!”
“Doorr.. Door,,,” Dua tembakan tepat mengenai jantung dan kepala kakek Gito.
*****
“Bapaaaaaaaaaaaakkkkkkkk… !!!”
“Hei Sinar, bangun nak,, bangun,, kamu kenapa?”
“Pak? Pak? Bapak gak apa – apa?”
“Kamu mimpi Sinar,,” ucap kakek Gito sambil memeluk anaknya.
“Pak lebih baik kita nggak di kasih penghargaan sama pak presiden, dari pada Sinar kehilangan bapak.”
“Maksud kamu Nar?”
Tiba – tiba ada sesorang meneriakkan sesuatu di muka rumah mereka.
“Poosssss……!!!”
Sinar hanya terdiam lemah.

Cerpen : Kado Untuk Rahmat


Udin dan Rahmat adalah kakak beradik yang saling menyayangi. Usia mereka hanya terpaut dua tahun. Pada suatu hari, Udin dan Rahmat mengalami kecelakaan. Angkot yang mereka tumpangi meluncur dengan sukses ke dalam jurang. Udin harus kehilangan kaki kirinya. Sementara Rahmat mengalami kebutaan permanent. Udin sangat sedih melihat kondisi adiknya yang kini menjadi buta. Rahmat yang ceria kini berganti menjadi Rahmat yang pemurung.
Suatu sore di depan rumah mereka,,,
“Mat, kamu kangen ya ngeliat dunia?”
“Iyalah bang, masa nggak kangen?”
“Kira – kira nih, kalau ada yang mau kasih kamu cangkok mata, kamu seneng nggak?’
“Wah ya seneng banget bang. Itu doa Rahmat tiap malem.. emang ada ya bang yang mau?”wajah Rahmat kini sedikit menunjukkan kebahagiaannya.
“Ya belum tahu sih, kan aku cuma nanya.” Rahmat yang tadinya tersenyum – senyum kini tertunduk lesu.
“Bang Udin, ini tanggal berapa?”
“Tanggal 8 Desember. Kenapa?”
“Biasanya tanggal segini kita udah nyiapin kembang api ya bang?”
“Iya bener. Kita kalau main kembang api kan nggak tahu waktu Mat… hehehe … Kamu pengen banget ya Mat liat kembang api?”
“Banget bang, tapi mau gimana lagi?” wajah Rahmat memerah.
“Dorr.. dooorrr….” (suara ledakan)
“Bang itu petasan ya?”
“Iya, tuh si Taji sama Herman lagi nyalain petasan sama kembang api.”
“Pasti bagus deh,, warna warni…”
“Udah – udah yukk masuk, nanti abang kasi kamu kado tahun baru.  Suatu saat kamu pasti bisa ngeliat lagi. Abang yakin banget Mat.” Ujar Udin sambil menggenggam jemari Rahmat penuh kasih.
*****
“Dok, pendonor mata itu mengalami pendarahan hebat. Dia koma.. !!”
“Segera lakukan penanganan suster.. !!”
“Sudah dok, namun tidak berhasil…sepertinya kita hanya menunggu waktu.”
“Sebentar saya lihat dulu ..”
“Suster tolong kabari keluarga besarnya, pasien ini sudah tak bisa tertolong lagi..”
“Baik Dok..”
*****
Keesokkan harinya
“Bu, Rahmat bisa melihat bu …”
“Alhamdulillah !! Doamu di dengar Allah Mat !!”
“Bu, mana bang Udin? Rahmat mau ketemu abang,”
“Kamu istirahat dulu Mat, nanti kita lihat abangmu.”

*****
Dua hari Kemudian
“Yuk Mat, hari ini kamu sudah boleh pulang.”
“Bu, kok bang Udin nggak jenguk – jenguk Rahmat sih?”
“Kan ibu janji sama Rahmat, kalo Rahmat pulang, kita liat bang Udin.”
“Bang Udin sakit mak? Tapi kasian juga, kalo abang harus ke rumah sakit pake tongkat..”
“Udah yuk, bapak udah di parkiran, nggak jualan hari ini. Pinjem angkot pak Wahid buat jemput kamu.”
*****
“Bu, ini mau lewat mana? Kok nggak kaya jalan biasa? Apa rutenya udah diganti bu?”
“Nggak, bapak mau ajak Rahmat jalan – jalan dulu. Bener kan pak?”
“Iya Mat, bapak mau ajak kamu keliling,,, mau kan?”
“Tapi kasian bang Udin di rumah nunggu Rahmat kelamaan pak – bu …”
Bapak dan ibu seketika bertatapan.
“Yuk turun mat..”
“Loh kok ke makam..?”
“Yuk sebentar aja Mat abis itu baru kita pulang …”
Mereka bertiga berjalan melewati nisan – nisan yang tertata rapi berbaris. Sampai pada sebuah makam yang tanahnya masih basah, bunga tabur yang sudah kering pun masih nampak di atas gundukkannya.
“Mat, duduk sini. Liat coba ini makam siapa?”
Syahrudin Bin Zailani
Jakarta, 23 Juni 1990
Wafat, 26 Desember 2011
“Baaaaaangg,,,,,,,,,, kenapa ninggalin Rahmat bang??”
“Udah Mat,, yang sabar,, ini abang titip surat buat kamu ..”
buat Rahmat,
Mat maaf ya abang nggak pamit. Rahmat jangan sedih ya.. 
ini yang waktu itu abang pernah bilang, abang mau kasih kamu kado tahun baru. 
Abang yakin kamu bisa ngeliat lagi. Abang pengen liat Rahmat bisa main petasan lagi, bisa liat
kembang api lagi. Abang sayang sama Rahmat. Rahmat nggak akan sendirian,, Abang
selalu ada di deket Rahmat. Titip mata abang ya Mat. Anggep aja itu pengganti
abang. Jagain ibu sama bapak ya.
Wasalam
-Bang Udin- 

Tetap Modis Di Musim Hujan Dengan Pakaian Lama


Jakarta di landa hujan berkepanjangan. Cuaca buruk mulai menghantui kita. Banyak rencana gagal karenanya. Sampai – sampai untuk beraktifitas pun kita harus kebingungan mencari pakaian apa yang pantas dipakai. Mau membeli pakaian pun tidak ada budget lebih. Untuk kaum hawa jangan mengira jika di musim hujan anda tidak bisa tampil modis. Padu padankan pakaian anda agar terlihat tetap fashionable walaupun cuaca diluar sedang tidak bersahabat. Tidak perlu menguras kocek untuk membeli pakaian baru. Manfaatkan pakaian lama anda yang sudah hampir tidak terpakai. Yuk buka lemari ..!!
Coba cari celana panjang training yang anda miliki. Biasanya celana training kita berwarna terang. Dan berbentuk gombrong. Kita tetap bisa terlihat modis kok jika memakainya. Untuk warna terang tidak masalah. Karena trend pakaian di 2012 mengangkat warna – warna terang. Seperti merah, pink, orange, bahkan hijau muda. Lalu untuk ukuran bisa kita buat pas badan. Bisa di permak atau dikecilkan sesuai lingkar paha. Bisa juga dibuat potongan model pensil. Ini sedang trend juga lho.
Jaket parasut. Untuk jaket ini tetap bisa kita kenakan walau terkesan vintage. Ganti warna retsleting atau zippernya dengan warna yang bertabrakan dengan warna jaketnya. Jika anda tidak nyaman dengan ukurannya yang besar bisa juga anda buat pas badan. Asalkan tetap nyaman. Tarik sedikit (bukan di gulung) bagian lengan ke atas saat dipakai, agar menimbulkan kesan santai. Baju lengan panjang. Jika di dalam lemari baju anda hanya ada baju lengan panjang polos dan sangat membosankan, cobalah beri sedikit ornament agar terlihat menarik. Seperti memasang badge pada bagian ujung bawah kanan atau kiri (jika anda bertubuh gemuk jangan pasang badge di bagian atas karena akan memberikan kesan lebih besar dari ukuran tubuh anda) atau bisa diberi tambahan kancing warna – warni di bagian tengah tersusun ke bawah. Jika warnanya mulai pudar, bisa gunakan pewarna pakaian (wantek). Cara menggunakannya bisa dilihat dalam kemasannya. Tapi harus dengan warna yang tersedia. Karena jika tidak maka pakaian anda malah akan rusak warnanya. Atau jika kita tidak percaya diri dengan motifnya yang mencolok. Jangan khawatir, motif mencolok pun saat ini sedang menjadi trend di 2012. Motif flora yang besar dengan warna yang mencolok mulai di cari di banyak department store. Untuk mengurangi kesan mencolok bisa mempergunakan aksesoris yang sederhana.
Kenapa harus bahan parasut? Karena bahan parasut tidak menyerap dingin. Bisa kita perhatikan mereka yang menyukai hobi hiking atau naik gunung. Mereka akan memilih celana atau jaket dengan bahan parasut. Karena bahan parasut juga bisa mempertahankan suhu panas tubuh kita.
Lalu Scarf atau Syal, aksesoris ini cukup membantu penampilan kita. Bahan dan warnanya bermacam – macam. Memberikan kita kebebasan memilih. Jika anda tidak memiliki scarf, bisa gunakan selendang sebagai pengganti. Tetap dengan rumus tabrak warna atau motif. Agar tetap kelihatan trendy.
Jangan malu mempergunakan sarung tangan. Cuaca diluar yang dingin akan membuat kulit kita menjadi kering. Body lotion saja tidak cukup untuk melembabkan kulit kita. Maka sarung tangan bisa menjadi alternative melindungi kelembaban kulit. Karena saat ini pengendara sepeda motor tidak hanya sebatas laki – laki, maka pihak konveksi mengeluarkan produk sarung tangan berbahan kaos dengan motif khusus wanita. Seperti gambar kartun, motif bunga, dll. Harganya cukup murah. Berkisar antara 10ribu hingga 30 ribu rupiah. Selain sarung tangan, anda juga dihalalkan memakai kaos kaki. Pilihlah kaos kaki berwarna gelap karena tidak menyerap dingin. pilih yang 100% berbahan katun. Untuk menghindari lembab dan bau kaki.
Saya ingatkan juga, hindari penggunaan pakaian berbahan jeans saat musim hujan berlangsung. Apalagi curah hujan yang semakin tinggi akhir – akhir ini. Karena bahan jeans sangat mudah menyerap dingin. Anda bisa lebih kedinginan menggunakan celana panjang berbahan jeans daripada celana pendek berbahan parasit. Tidak ada yang tak mungkin jika anda kreatif. Mari berhemat walau ingin tampil modis.
Salam Hangat 

Argo Parahyangan : Kereta Berkelas Bisnis Dengan Harga Eksekutif


Ini kali pertama saya membuat reportase di atas kereta berjalan. Ini bagian dari acara jalan – jalan saya di Bandung untuk melihat persiapan Imlek di Kota Kembang tersebut. Tapi yang saya temui baru beberapa mall yang di lobby-nya di pasangi hiasan lampion, dan hiasan naga yang digantung di langit – langitnya. Tapi yang lebih menarik untuk saya adalah banyaknya hal unik dan menarik sepanjang perjalanan saya kembali ke Jakarta. Saya menggunakan kereta Bisnis Parahyangan. Saat kereta akan lepas dari stasiun Bandung saya masih mampu mendengar sayup – sayup iringan live music disana. Sampai akhirnya kereta di berangkatkan ke Jakarta. Sepanjang perjalanan mama mengeluhkan bahwa ia mengantuk. Oleh karena itu saya memutuskan untuk berdiri dekat toilet bersama beberapa pegawai cleaning service kereta.
Jika saya bandingkan antara kereta Bisnis Senja atau Fajar Utama Yogyakarta dengan kereta bisnis Argo Parahyangan nampak perbedaan yang sangat signifikan diantara keduanya. Di kereta Bisnis jurusan Yogyakarta saya banyak menemukan ketidakpuasan. Salah satunya dari segi kebersihan. Sampah dimana – mana, lantai yang basah bekas minuman, dan yang paling utama adalah bau tak sedap dari toilet.
Dan kondisi yang amat sangat berbeda saya temukan di kereta bisnis Bandung. Memang kereta Argo Parahyangan ini antara gerbong Bisnis dan Eksekutif disambung, tapi apa yang kami dapatkan di kelas bisnis tidak jauh berbeda dengan kelas Eksekutif. Selama saya berdiri di dekat toilet, ada hal yang membuat saya kagum pada petugas kebersihan saat itu. Sebelum dan sesudah penumpang menggunakan toilet pasti mereka lebih dulu memeriksa kondisi toilet. Lantainya selalu dibuat dalam keadaan kering, air dalam ember (air untuk membasuh) selalu di check kondisinya (penuh/tidak). Dan yang pasti toilet tidak dibiarkan menebarkan bau tidak sedap.
Hampir 15 menit saya berdiri disana. Memperhatikan pemandangan dari kaca pintu sambil sesekali mempehatikan aktifitas para petugas cleaning service. Sapu, lap basah, serta pengharum toilet (karbol) tak lepas dari genggaman mereka. Dan satu hal lagi, mereka tidak berbincang – bincang yang tidak penting antara satu dengan yang lainnya. Semua fokus dengan tugasnya masing – masing.
Mungkin karena saya perempuan, maka salah satu diantara mereka nampaknya kasihan melihat saya berdiri sejak tadi. Maka mereka menyodorkan kursi kecil (dingklik) pada saya. Beberapa penumpang yang merokok di dekat toilet kelihatan iri dengan perilaku petugas yang seperti men-spesialkan saya. Tapi anggap saja itu bonus Imlek yang saya dapatkan. Selain itupula, kami yang berdiri di dekat toilet diberikan hot coffee yang dikemas dengan gelas berbahan stereo foam secara cuma – cuma. Bahkan diberi penawaran untuk duduk di restorasi, tanpa harus memesan makanan atau minuman disana. Saya kurang paham, apakah ini adalah pelayanan special menyambut perayaan Imlek atau dalam keseharian mereka dituntut untuk memberikan pelayanan sedemikian rupa, yang pasti saya sangat puas dengan service yang ditawarkan oleh kereta api Bisnis Argo Parahyangan.
PT Kereta Api Indonesia ternyata sudah mulai membenahi diri, walau terdapat permasalahan di sana sini. Paling tidak dengan layanan ini, dapat memuaskan penumpang dan dapat mempertahankan peminat kereta api. Semoga PT KAI terus akan berkembang dan menyelesaikan persoalan2 nya secara baik dan terencana.
Salam Cengengesan

Menemukan Pungli Di Wilayah Kepabeanan? Ini Jalan Keluarnya


Setahun yang lalu saya dimintai tolong oleh orangtua untuk mengurus dokumen impor kantornya di pelabuhan Tanjung Priok. Ada sedikit kekhawatiran, karena ini pertama kali saya mengurus dokumen exim (expor - impor). Tapi beliau bilang saya hanya tinggal menyerahkan dokumen saja. Dokumen lengkap sudah di set sedemikian rupa oleh papa sesuai dengan ketentuan dari pihak Beacukai. Dan saya pun langsung berangkat ke pelabuhan tanjung Priok.
Setelah sampai di kantor induk Bea cukai Tanjung Priok, ternyata ada beberapa dokumen yang belum dilengkapi. Seperti Delivery Order (D/O) dan Packing List. Ditambah lagi mereka juga menanyakan kartu PPJK (Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan) saya. Karena selain importir atau eksportir langsung maka diwajibkan untuk memakai ID PPJK. Karena seringkali terjadi penipuan disana. Saya benar - benar tidak paham. Sampai akhirnya pihak Bea Cukai (BC) meminta saya menghubungi papa saya untuk datang sendiri ke sana. Saat menunggu papa datang saya mendapatkan info dari orang yang duduk disebelah saya. Awalnya dia menanyakan saya sedang mengurus dokumen apa. Saya ceritakan kejadian tadi. Yang mengejutkan saya, orang tersebut mengatakan bahwa sebenarnya saya tidak perlu repot - repot meminta papa saya datang. Karena itu bisa diselesaikan dengan “uang pelicin’.
Karena masalah itu maka papa saya meminta saya untuk mengikuti Diklat Ahli Kepabeanan yang kebetulan lokasinya dekat dengan rumah. Dengan maksud agar saya paham dan bisa menghindari tindakan di luar peraturan yang sudah ditetapkan pihak Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Perlu digaris bawahi, Diklat Ahli Kepabeanan berbeda dengan Sekolah Bea Cukai.
Bagi anda yang pernah mengurus dokumen di pelabuhan, pasti anda pernah melihat orang yang mengenakan seragam berwarna biru muda bertuliskan GAFEKSI (Gabungan Forwarder dan Ekspedisi INDONESIA) atau biasa disebut staff MKL (Muatan Kapal Laut). Merekalah staff yang sudah terbiasa mengurus dokumen ekspor dan impor.
Profesi ini tidak mudah, anda tidak bisa memahami hanya dalam waktu satu atau dua bulan saja tanpa adanya praktek lapangan dan didukung oleh pendidikan khusus tentang kepabeanan. Karena dalam kesehariannya staff MKL akan selalu berhubungan dengan Bea Cukai. Banyak peraturan yang harus dimengerti.
Patut diketahui bahwa ini adalah profesi yang cukup mahal. Jika kita adalah lulusan Strata Satu dengan jurusan yang sama sekali tidak berhubungan dengan ekspor – impor maka kita diwajibkan untuk mengikuti Diklat Ahli Kepabeanan. Ini adalah Diklat hasil kerjasama antara pihak Bea Cukai dan Lembaga penyedia jasa pendidikan. Narasumber atau guru yang akan memberikan materi adalah para petinggi di Bea Cukai. Jadi otomatis mereka yang mengikuti sekolah ahli Kepabeanan akan lebih mengerti karena yang mengajarkan langsung dari pihak Bea Cukai itu sendiri. Waktu belajar cukup singkat. Hanya sekitar 3 (tiga) bulan, tapi biayanya cukup mahal. Sekitar 6 sampai 7 juta rupiah. Biasanya biaya ditanggung pihak perusahan dimana mereka bekerja. Tapi jika tidak bekerja di bidang itu dan tetap mau mengenyam pendidikan non- akademis tersebut maka harus merogoh kocek agak dalam. Tapi tidak menutup kemungkinan untuk para direktur yang ingin mengikuti sekolah singkat ini. Karena siapapun bisa mengikuti sekolah ini. Asalkan minimal berijazah SMU.
Setelah mengikuti diklat, maka para peserta dihadapkan pada ujian Negara. Jangan salah, Diklat Kepabeanan ini juga mengeluarkan ijazah resmi dari Negara. Sama seperti sekolah formal. Jika tidak lulus maka kita tidak perlu mengulang diklatnya. Tapi kita bisa mengikuti Ujian Negara saja di gelombang berikutnya. Ijazah ini bisa menaikkan posisi kita di bidang exim (export-import), karena dengan modal ilmu kepabeanan kita tidak hanya bisa menjadi staff operasional saja, tapi kita juga bisa menjadi tim pembela manakala perusahaan dimana kita bekerja sedang bermasalah dengan pihak Bea Cukai yang suka “nyeleneh” dalam melaksanakan tugasnya.
Mengenai pungli yang masih sering kita temui di wilayah Bea Cukai maka Diklat Ahli Kepabeanan adalah salah satu jalan keluar. Selain itu Masyarakat sebenarnya tidak perlu enggan melaporkan segala tindak tanduk yang merugikan mereka. Toh selama pendidikan petugas-petugas tersebut diajarkan untuk berbuat baik dan menjujung tinggi tugas negara yang diemban. Cara melaporkan tindakan pungli tersebut yaitu dengan menghubungi Pusat Kepatuhan Internal Kepabeanan dan Cukai: Meja Pengaduan Pusat Kepatuhan Internal Kepabeanan dan Cukai pada Gedung B Lantai 1 Kantor Pusat DJBC, Jl. Jenderal Ahmad Yani, Jakarta. Telepon di 0800-100-3545 (Bebas Pulsa) dan (021) 489 0308 ext. 767. Faksimili di (021) 489 0966. Bisa juga dengan E-mail di puski.beacukai@gmail.com atau pengaduan.beacukai@customs.go.id.
Oleh karena itu, apabila menemukan gelagat yang kurang baik, banyak jalan untuk menindak mereka. Artinya masyarakat juga ikut mengemban tugas sebagai pengawas langsung bagi mereka. Dengan begitu akan tercipta penyelegaraan keamanan yang bersih dan berwibawa. Inilah sekelumit cerita saya, dimana Diklat Ahli Kepabeanan bisa menjadi pegangan kita sebagai pekerja export – import.
Salam Cengengesan

Waspadai Manajemen Artis!! Bisa Menguntungkan Bisa Pula Merugikan


Industri musik Indonesia beberapa tahun terakhir nampak ramai dengan kehadiran band – band baru yang bermunculan. Event – event pencarian bakat oleh beberapa manajemen artist sering dilakukan di berbagai daerah di Indonesia. Kebetulan beberapa minggu lalu saya mendapatkan sms dari seorang sahabat yang kini menetap di Jakarta. Ia berasal dari Yogyakarta. Profesinya adalah seorang gitaris dari band yang mengusung musik beraliran reggae. Berawal dari sekedar bertanya kabar maka kami pun membahas perkembangan bandnya yang kini sudah dilirik oleh sebuah manajemen artis. Awalnya band mereka dikenal hanya sebatas band indie, sering melanglangbuana café to café,atau event – event bergengsi di wilayah Jawa. Lalu setelah pihak manajemen artis melakukan pencarian bakat maka band mereka dianggap masuk kriteria dan hijrahlah mereka ke Jakarta.
Semua di atur oleh pihak manajemen artis. Dari tempat tinggal di ibukota, jadwal manggung, perubahan nama band, sampai dengan urusan RBT. Pada awalnya semua sesuai dengan kontrak kerja, antara pihak band rekan saya dengan pihak manajemen artisnya. Tapi lama – kelamaan banyak hal yang sedikit mengganggu perjalanan bermusik mereka. Job terbengkalai. Dan dengan terpaksa terkadang band ini harus mencari job sendiri. Lalu honor RBT  yang tak kunjung dibayarkan, jika ditanya pada yang bersangkutan selalu tidak ada jawaban yang memuaskan. Dan yang lebih membuat rekan saya naik pitam adalah pihak manajemen artis tersebut lebih mengurus band yang lebih lama jam terbangnya daripada band rekan saya ini dengan alasan sudah memiliki banyak fans.
Hal ini sungguh diluar bayangan rekan saya, pandangan tentang keuntungan mengais rezeki di Jakarta dengan bermodalkan kemampuan bermusik mereka sudah jauh dari jangkauan. Padahal jika mereka tetap di Jogja banyak sekali job yang sudah menunggu. Tapi perilah kontrak yang sudah terlanjur di tanda tangani maka mereka tidak bisa asal – asalan menerima job diluar kesepakatan dengan pihak manajemen.
Mayoritas masyarakat awam menganggap menjadi artis sama seperti investasi. Kekayaan yang di depan mata, mobil dan rumah mewah yang akan menjadi bagian dari hidupnya. Tapi coba tengok dan lihat lebih jauh ke dalam dunia entertainment, terkadang produktivitas akan terbenam diantara para pendatang baru yang lebih muda, inovatif, dan memiliki daya jual lebih. Banyak artis – artis baik artis sinetron, sineas, penyanyi, pemain band, yang akhirnya tak jelas masa depannya seiring berjalannya waktu. Banyak pula yang tertipu oleh pihak manajemen bahkan oleh asistennya sendiri.
Boleh dibilang industri musik di Indonesia saat ini sudah mulai mampu bersaing dengan industri musik mancanegara. Oleh karena itu pihak manajemen artis akan terus memilih yang terbaik diantara yang paling baik.
Yang jadi pertanyaan adalah, apakah manajemen artis yang baru – baru ini bermunculan memiliki dasar manajemen yang bisa me-manage artisnya dengan baik? Atau hanya sekedar mengais keuntungan tanpa memperdulikan kesejahteraan artisnya?
Jangan tergiur dengan janji – janji kepopuleran yang ditawarkan pihak manajemen artis. Kepopuleran bukan kebutuhan melainkan hadiah atas kerja keras anda. Kenali dulu siapa mereka. Bagaimana cara kerjanya. Perbanyak informasi tentang eksistensinya. Jangan menandatangani kontrak sebelum mencermati setiap point di dalam surat perjanjian hanya karena azas kepercayaan. Karena jika sekali salah melangkah maka anda akan berhadapan dengan pihak berwajib, dan itu sangat memakan waktu dan biaya, walaupun pada awalnya anda yang merasa dirugikan.