Selasa, 24 April 2012

Argo Parahyangan : Kereta Berkelas Bisnis Dengan Harga Eksekutif


Ini kali pertama saya membuat reportase di atas kereta berjalan. Ini bagian dari acara jalan – jalan saya di Bandung untuk melihat persiapan Imlek di Kota Kembang tersebut. Tapi yang saya temui baru beberapa mall yang di lobby-nya di pasangi hiasan lampion, dan hiasan naga yang digantung di langit – langitnya. Tapi yang lebih menarik untuk saya adalah banyaknya hal unik dan menarik sepanjang perjalanan saya kembali ke Jakarta. Saya menggunakan kereta Bisnis Parahyangan. Saat kereta akan lepas dari stasiun Bandung saya masih mampu mendengar sayup – sayup iringan live music disana. Sampai akhirnya kereta di berangkatkan ke Jakarta. Sepanjang perjalanan mama mengeluhkan bahwa ia mengantuk. Oleh karena itu saya memutuskan untuk berdiri dekat toilet bersama beberapa pegawai cleaning service kereta.
Jika saya bandingkan antara kereta Bisnis Senja atau Fajar Utama Yogyakarta dengan kereta bisnis Argo Parahyangan nampak perbedaan yang sangat signifikan diantara keduanya. Di kereta Bisnis jurusan Yogyakarta saya banyak menemukan ketidakpuasan. Salah satunya dari segi kebersihan. Sampah dimana – mana, lantai yang basah bekas minuman, dan yang paling utama adalah bau tak sedap dari toilet.
Dan kondisi yang amat sangat berbeda saya temukan di kereta bisnis Bandung. Memang kereta Argo Parahyangan ini antara gerbong Bisnis dan Eksekutif disambung, tapi apa yang kami dapatkan di kelas bisnis tidak jauh berbeda dengan kelas Eksekutif. Selama saya berdiri di dekat toilet, ada hal yang membuat saya kagum pada petugas kebersihan saat itu. Sebelum dan sesudah penumpang menggunakan toilet pasti mereka lebih dulu memeriksa kondisi toilet. Lantainya selalu dibuat dalam keadaan kering, air dalam ember (air untuk membasuh) selalu di check kondisinya (penuh/tidak). Dan yang pasti toilet tidak dibiarkan menebarkan bau tidak sedap.
Hampir 15 menit saya berdiri disana. Memperhatikan pemandangan dari kaca pintu sambil sesekali mempehatikan aktifitas para petugas cleaning service. Sapu, lap basah, serta pengharum toilet (karbol) tak lepas dari genggaman mereka. Dan satu hal lagi, mereka tidak berbincang – bincang yang tidak penting antara satu dengan yang lainnya. Semua fokus dengan tugasnya masing – masing.
Mungkin karena saya perempuan, maka salah satu diantara mereka nampaknya kasihan melihat saya berdiri sejak tadi. Maka mereka menyodorkan kursi kecil (dingklik) pada saya. Beberapa penumpang yang merokok di dekat toilet kelihatan iri dengan perilaku petugas yang seperti men-spesialkan saya. Tapi anggap saja itu bonus Imlek yang saya dapatkan. Selain itupula, kami yang berdiri di dekat toilet diberikan hot coffee yang dikemas dengan gelas berbahan stereo foam secara cuma – cuma. Bahkan diberi penawaran untuk duduk di restorasi, tanpa harus memesan makanan atau minuman disana. Saya kurang paham, apakah ini adalah pelayanan special menyambut perayaan Imlek atau dalam keseharian mereka dituntut untuk memberikan pelayanan sedemikian rupa, yang pasti saya sangat puas dengan service yang ditawarkan oleh kereta api Bisnis Argo Parahyangan.
PT Kereta Api Indonesia ternyata sudah mulai membenahi diri, walau terdapat permasalahan di sana sini. Paling tidak dengan layanan ini, dapat memuaskan penumpang dan dapat mempertahankan peminat kereta api. Semoga PT KAI terus akan berkembang dan menyelesaikan persoalan2 nya secara baik dan terencana.
Salam Cengengesan

Tidak ada komentar: